Digembalakan untuk Memulihkan dan Mendamaikan
Yohanes 10: 1–10
Mazmur 23 dipakai untuk menggambarkan bahwa setiap pribadi yang percaya pada Tuhan beroleh pemeliharaan dan perlindungan dari Sang Gembala Agung, yaitu Tuhan Yesus. Pemeliharaan Allah menjadikan kehidupan pulih dan damai. Saat ini ada banyak hal yang perlu dipulihkan. Salah satunya adalah hidup persekutuan kita. Pandemi telah mengubah cara bersekutu kita. Banyak di antara kita yang terpisah, tidak saling mengenal satu di antara yang lain. Pemulihan dalam kasih Allah membuat kita bertumbuh bersama sebagai kawanan domba Allah.
Sebagai Gembala Agung, Tuhan Yesus mengatakan: “Sesungguhnya Aku adalah pintu ke domba-domba itu” (Yoh. 10:7). Dari ayat ini kita menemukan bahwa Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya dengan dua penggambaran (metafora). Penggambaran pertama adalah,”Aku adalah Pintu”. Penggambaran ke-dua yaitu,”Aku adalah gembala”. Dalam konteks kehidupan domba-domba yang butuh kandang dan butuh padang rumput, Tuhan Yesus menjadi pintu penghubung yang membuka dan menutup. Ia menghubungkan domba-domba dari dalam kandang menuju padang rumput. Melalui pintu yang terbuka domba-domba bisa keluar dari kandang menuju padang rumput untuk menikmati kehidupan di padang itu. Selain itu, sebagai pintu Ia melindungi para domba dari ancaman dunia luar. Bila di padang rumput terdapat bahaya, domba-domba digiring oleh gembalanya masuk ke dalam kandang melalui pintu yang dibukakan untuk domba-domba itu.
Dalam minggu Paskah ke-4 ini kita diajak menghayati kembali penggembalaan yang sudah dan terus dilakukan Allah. Ia memulihkan dan mendamaikan kehidupan kita. Tetaplah mengikut Sang Gembala Agung!
