Dicintai dan Dipanggil-Nya
Yesaya 6: 1–13; Mazmur 138; 1 Korintus 15: 1–11; Lukas 5: 1–11
Gereja layaknya sebuah rumah yang harus dirawat dengan baik, dan umat adalah anggota dalam rumah itu yang ikut aktif merawatnya. Dalam merawat “rumah bersama”, gereja selalu memiliki semangat renegerasi yang partisipatif. Akan tetap, dalam kenyataannya, ada beragam tanggapan ketika seseorang diminta untuk melayani pada sebuah bidang atau badan pelayanan di gereja. Ada yang menerima panggilan dengan beberapa pertimbangan, ada juga yang menolaknya dengan berbagai macam alasan. Bagi yang menolak, biasanya jawaban yang diberikan berkisar pada masalah ketidaklayakan diri atau tidak adanya waktu untuk melayani. Namun, itulah realitas yang ada dalam kehidupan berjemaat. Padahal kita tahu, setiap orang memiliki kelebihan (baca: karunia) yang diberikan Tuhan dalam hidupnya. Semisal ada seseorang yang berprofesi sebagai akuntan, ia tentu akan sangat mumpuni melayani sebagai bendahara di gereja. Atau, ada seorang manajer di sebuah perusahaan, tentu kemampuannya akan sangat menolong dalam kehidupan pelayanan bersama. Banyak lagi macam karunia yang Tuhan sudah berikan, namun tidak semua orang memiliki kesadaran untuk mempersembahkannya kembali kepada Tuhan.
Dalam tokoh-tokoh Alkitab, kita mengenal bagaimana Allah memakai hamba-hamba-Nya untuk menyuarakan kebenaran bahkan nubuatan. Memang, ada proses yang khas dan unik dalam tiap pemanggilan. Ada yang benar-benar merasa ragu, mangkir, atau bersedia langsung menerimanya. Namun kita tahu, yang dipanggil bukanlah mereka yang sempurna tanpa cela. Justru di dalam setiap peristiwa pemanggilan dan pengutusan, kita bisa merasakan bagaimana Allah memandang keutuhan hamba-Nya, mengasihi dan memercayai setiap mereka.
Dalam bacaan-bacaan minggu ini, kita akan melihat bagaimana memilih dan memanggil para hamba-Nya untuk melayani dan bersaksi. Kita akan melihat keunikan dan kekhasan pada tiap proses pemanggilan itu. Namun, kita nanti akan melihat lebih dalam bagaimana Allah memandang orang-orang yang dipanggil-Nya untuk melayani.
