Keluarga Dipanggil Ikut Serta Menyatakan Pekerjaan Allah
Yohanes 9: 1–11
Semua orang mengidealkan hidup yang sempurna, tanpa kekurangan, apalagi kecacatan. Namun kenyataan hidup di dunia menghadapkan kita dengan sesama yang berkebutuhan khusus karena keadaannya, yaitu penyandang disabilitas. Secara khusus tema Bulan Keluarga 2024 mengajak kepada Gereja untuk memperhatikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas (UU No. 8 tahun 2016). Sengaja istilah “penyandang cacat” tidak digunakan. Keterbatasan secara fisik, intelektual, mental, maupun sensorik tidak seharusnya membuat penyandang disabilitas tidak dapat mengambil bagian dalam kebersamaan di tengah keluarga, jemaat, maupun masyarakat. Sebaliknya keluarga, gereja, masyarakat dipanggil untuk memfasilitasi mereka, dalam persekutuan yang saling mengasihi dan melayani.
Keluarga, gereja dipanggil untuk ikut serta mengerjakan pekerjaanpekerjaan Allah. Penyandang disabilitas dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan sesamanya. Disabilitas bukan hanya menyangkut fisik, tanpa tangan, tanpa kaki, bisu, tuli, buta, lumpuh, melainkan juga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), keterbelakangan mental, juga para warga lanjut usia yang sudah menurun kemampuannya. Mereka ada di sekitar kita, dan bagian dalam kehidupan kita bersama. Gereja tidak bisa menjadi Gereja bila menghindar dari panggilan pelayanan kepada saudara-saudara penyandang disabilitas di sekitar kita. (YTP)