Pengharapan bagi Seluruh Ciptaan
Dalam situasi sekarang ini, orang lebih memilih untuk fokus dan hanya mengurusi tentang hidup dan kepentingannya sendiri. Orang berlombalomba untuk meningkatkan situasi kehidupannya. Akan tetapi, yang menjadi persoalan ialah dalam rangka memenuhi tujuannya tersebut, orang menjadi tidak ragu untuk mengorbankan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Prinsip yang menghalalkan segala cara, dipakai untuk mencapai ambisi pribadinya.
Sejalan dengan apa yang menjadi tema besar dalam perenungan masa Adven tahun 2022 ini, yaitu “Kemuliaan Manusia Natal”, minggu ini kita diajak untuk merefleksikan kembali kehidupan kita. Apa gunanya memiliki hidup yang enak dan nyaman jika itu adalah hasil dari mengorbankan atau bahkan merampas kehidupan serta pengharapan orang lain. Melalui tema “Pengharapan bagi Seluruh Ciptaan”, kita diharapkan tetap hidup dalam pengharapan di dalam diri Tuhan. Kita tidak hanya mengandalkan diri kita sendiri. Di saat yang sama, ketika kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan, kita pun juga diajak untuk menghidupi pengharapan itu di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai orang yang berpengharapan, menjadi sebuah kesia-siaan jika kita tetap merampas kebahagiaan, pengharapan, serta kehidupan sesama kita. Hal ini tentu tidak hanya berlaku bagi sesama manusia, bahkan juga harus merambah kepada sesama ciptaan, semua makhluk yang ada. Oleh karena itu, kita diingatkan bahwa hidup kita harus berpengharapan sekaligus membagikan pengharapan bagi seluruh makhluk.