Minggu, 16 Juni 2024

Kesetiaan Bertumbuh Setiap Hari
Yehezkiel 17: 22–24; Mazmur 92: 1–4, 12–15; 2 Korintus 5: 6–17; Markus 4: 26–34

Tantangan hidup masa kini adalah menjalani rutinitas yang mem bosankan. Jika rasa bosan tidak dikenali dan dihadapi dengan kreatif, hidup menjadi monoton. Ketika hidup menjadi monoton, godaan untuk kehilangan daya dan memaknai hidup menjadi begitu besar. Padahal, di dalam rutinitas yang berulang, undangan untuk semakin mahir dalam melakukan sesuatu begitu besar. Contohnya ketika setiap hari kita membaca, maka sebenarnya pengetahuan kita akan bertambah. Ketika setiap hari kita melatih diri untuk menulis maka sebenarnya kemampuan kita menulis akan semakin andal. Sebuah rutinitas yang dijalani setiap hari akan melahirkan kebiasaan. Kebiasaan akan melahirkan sebuah gaya hidup. Gaya hidup yang terbentuk dari rutinitas membuat sebuah pola yang menentukan prioritas hidup kita. Ketika prioritas hidup kita adalah pertumbuhan iman, maka rutinitas merenungkan firman Tuhan adalah aktivitas sehari-hari. Ini membuat terjadinya pertumbuhan iman yang membentuk dan mengasah gaya hidup kita semakin terampil dalam melakukan firman Tuhan. Kebiasaan membaca firman Tuhan berbuah mengenal kehendak-Nya. Semakin mengenali kehendak-Nya berbuah tekun melakukan kehendak-Nya. Semakin tekun melakukan kehendak-Nya berbuah semakin serupa dengan panggilan-Nya. Bukankah ini yang dirindukan setiap orang percaya?

Pemaknaan ini yang sedang kita rayakan dalam warna liturgis Minggu ini. Warna hijau melambangkan simbol pertumbuhan iman dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap perayaan liturgi, pertumbuhan iman sehari-hari adalah sebuah jalan hidup yang penting. Dalam hidup sehari-hari dengan semua suka dan dukanya, kesetiaan untuk terus bertumbuh menjadi jalan iman yang penting. Kesetiaan membuatkita belajar untuk tidak meremehkan setiap proses hidup yang kita jalani. Kesetiaan membuat kita belajar menghargai dan merayakan proses sebagai jalan iman. Jalan iman ini tidak bisa dijalani dengan model jalan pintas atau jalan cepat. Jalan iman ini adalah kesadaran untuk menghadapi setiap hal dalam hidup. Semua itu membentuk umat yang setia memaknai kehadiran Tuhan. Bacaan leksionari kita pada Minggu ini akan mengajak kita untuk memaknai arti pertumbuhan dalam kesetiaan untuk berproses dalam hidup ini. (KH)

gkibintama
gkibintama
No events to display.
No events to display.