Terlepas dari Belenggu
Kisah Para Rasul 16: 9–15; Mazmur 67; Wahyu 21: 10, 22–22: 5; Yohanes 14: 23–29
Tema Masa Pentakosta 2025 adalah “Roh Pemersatu: Roh Pembaharu”. Tema khotbah hari ini berkaitan dengan tema besar tersebut, yaitu “Terlepas Dari Belenggu”. Tema ini ingin menegaskan bahwa ketika manusia terlepas dari belenggu kehidupan yang dialaminya, ada pembaharuan yang dialami manusia itu.
Hari ini, kita bersama-sama memperingati Hari Kelahiran Pancasila dasar negara, Indonesia. Melalui firman Tuhan, kita juga merenungkan bersama bagaimana Pancasila dengan prinsip-prinsip luhur yang terkandung di dalamnya dapat menuntun untuk melepaskan belenggu egosentris yang mungkin masih ada dalam kehidupan kita. Egosentrisitas adalah kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada diri sendiri, hanya peduli pada kepentingan pribadi, dan kurang memperhatikan orang lain. Sering kali, sikap ini melahirkan ketidakpedulian terhadap sesama, membuat orang lupa bahwa kita hidup dalam komunitas yang membutuhkan kehadiran kita untuk berbagi kasih, tolong-menolong, dan saling menguatkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak kesempatan yang membuat orang tergoda untuk menjadi egosentris. Mungkin ingin memprioritaskan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum, atau bahkan mungkin merasa tidak perlu membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Namun, Tuhan Yesus telah memberikan teladan yang jelas dalam hidup-Nya. Dia selalu mengutamakan orang lain, menunjukkan kasih, mengurbankan diri-Nya demi keselamatan semua orang. Semoga dengan hidup dalam kasih Kristus kita terlepas dari belenggu egosentrisme. Kelepasan itu membuat kita dapat menjadi berkat bagi kehidupan. (SY)