Layanan
Baptisan
Baptisan Kudus merupakan perintah Tuhan Yesus sendiri, yakni “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28 : 19 & 20; Markus 16 : 16). Tuhan Yesus memerintahkan kepada orang yang percaya untuk dibaptiskan dengan formulasi: “Dalam Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.”Artinya entah melalui percik ataupun selam, seseorang dihisabkan ke dalam karya penyelamatan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Baptisan berasal dari kata Yunani baptizo, bapto, atau baptisma , yang memiliki beberapa makna antara lain:
- Menyelamkan atau mencelupkan.
- Mewarnai atau membasuh.
- Membersihkan atau memurnikan, Dalam baptisan kristen arti ke tiga ini yang sesungguhnya ingin ditekankan melalui simbolisme baptisan. Jadi yang diselamkan atau dicelupkan, yang dibasuh dan dibersihkan itu adalah dosa-dosa kita. Kita menenggelamkan dosa di dalam kematian Kristus lalu dibangkitkan menjadi ciptaan baru.
Dengan memperhatikan pengertian di atas maka hal percik atau selam adalah cara semata. Yang paling penting dimaknai adalah bahwa seseorang melalui baptisan diselamkan atau dicelupkan, dibasuh dan dibersihkan dari segala dosa. Itu sebabnya juga digunakan air sebagai sarana untuk pembaptisan.
Lambang/tanda dari kehidupan kita yang lama (duniawi) dibenamkan ke dalam kematian Kristus, supaya kita dibangkitkan oleh Kristus sebagai ciptaan yang baru (Roma 6:3&4).
Materai atas: (1) kehidupan pribadi kita bersama dengan Kristus yakni pengalaman personal diselamatkan dan menerima kasih Allah secara cuma-cuma, dan (2) kehidupan sebagai persekutuan jemaat, yakni bahwa orang yang dibaptis dihisabkan ke dalam Tubuh Kristus/ Gereja, yang adalah persekutuan umat Allah/orang kudus.
Di Alkitab memang tidak disebutkan mengenai baptisan anak, tetapi dasar seorang anak dibaptis itu ialah perjanjian kasih karunia Allah. Perjanjian Allah berlaku bagi setiap orang, baik itu mereka yang telah dewasa maupun anak-anak. (Lihat Kis. 2:38-39).
Maka dari itu, dibaptiskannya anak-anak dikarenakan iman percaya orang tuanya sebagai tanda ketaatan dan iman orang tua kepada Tuhan Yesus. Orang yang telah dibaptis anak, ketika dewasa mengamini baptisan itu melalui sidi (pengakuan percaya).
Oleh karena sedemikian pentingnya iman orang tua yang membaptiskan anak-anaknya. Sebelum dilaksanakan Baptisan Kudus Anak, orang tua akan mengikuti percakapan gerejawi terkait makna Baptisan Kudus Anak dan tanggung jawab orang tua ketika membaptiskan anaknya.
Baptisan Kudus yang diterima oleh seseorang ketika usianya telah dewasa, yang mana sebelumnya ia belum pernah menerima Baptisan Kudus Anak.
Seseorang harus mengikuti kelas persiapan dan pengajaran (katekisasi) untuk menerima baptisan kudus dewasa, supaya ia dapat mengerti, memahami, dan menghayati ajaran-ajaran dan pengenalannya akan Tuhan Yesus.
Seseorang yang menerima baptis kudus dewasa tidak perlu lagi mengikuti pengakuan percaya (sidi).
Pengakuan percaya (sidi) merupakan afirmasi/ pengukuhan baptisan seseorang terima sewaktu ia baptis kudus anak secara mandiri dan bertanggung jawab.
Untuk bisa sampai kepada pengakuan percaya/sidi itu, seseorang harus mengikuti katekisasi sebagai bagian dari persiapan diri, pembelajaran, dan pendewasaan iman secara pribadi.
Seseorang yang mengaku percaya (sidi) tidak lagi dibaptis dengan air, tetapi hanya diberkati dan dikukuhkan janji pribadinya di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya.
- Majelis Jemaat akan mewartakan rencana penyelenggaran Baptisan Kudus Anak
- Orang tua yang akan membaptiskan anaknya harus mengajukan secara tertulis permohonan pelayanan Baptisan Kudus Anak.
- Pengajuan permohonan ini disertai dengan berbagai persyaratan yang diatur terkait administrasi.
- Orang tua wajib mengikuti percakapan gerejawi sebelum dilakukan pewartaan selama 3 hari Minggu berturut-turut.
- Setelah pewartaan usai dan tidak ada surat keberatan yang sah, maka Baptisan Kudus Anak akan dilayankan.
- Majelis Jemaat akan mewartakan rencana diselenggarakannya kelas katekisasi.
- Para peserta mengajukan permohonan tertulis mengikuti kelas katekisasi disertai dengan persyaratan administrasi.
- Para peserta mengikuti kelas katekisasi dengan jumlah kehadiran yang diperhitungkan.
- Setelah mengikuti katekisasi, para peserta mengajukan permohonan bagi pelaksanaan pelayanan Baptisan Dewasa ataupun Pengakuan Percaya disertai dengan persyaratan administrasi.
- Para peserta mengikuti percakapan gerejawi sebelum pewartaan 3 hari Minggu berturut-turut.
- Setelah pewartaan usai dan tidak ada surat keberatan yang sah, maka Baptisan Kudus Dewasa ataupun Pengakuan Percaya akan dilayankan.
Layanan Baptisan
Jika anda membutuhkan layanan Baptisan Kudus Anak dan Baptisan Kudus Dewasa dapat mengisi form berikut ini atau hubungi kami untuk penjelasan lebih lanjut.