Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan

Yesaya 61: 1–4, 8–11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5: 16–24; Yohanes 1: 6–8, 19–28

Minggu ke-3 Adven di dalam kalender gerejawi, juga disebut Gaudate yang artinya sukacita, sebab perjalanan menyambut pengharapan dalam Tuhan makin dekat. Tetapi bagaimana bila kita sedang dalam keadaan yang berat dan tidak nampak tanda-tanda perbaikan. Misalnya sakit parah bukannya membaik malah makin parah padahal sudah menghabiskan biaya perawatan yang banyak. Misalnya relasi dalam rumah tangga terganggu karena kekecewaan, situasinya tidak nampak membaik malah saling curiga. Kondisi perekono-mian tidak membaik malah beban semakin bertambah.

Mungkinkah kita menghayati keadaan seperti ini dengan sukacita? Tentu kita tidak bisa bersukacita karena penderitaan, tapi kita bisa bersukacita karena sekalipun menderita namun tetap ada pengharapan. Memang pengharapan memberi kekuatan bagi kita, tapi bisa juga kenyataan yang tidak sesuai dengan pengharapan justru menimbulkan kekecewaan atau mungkin keputusasaan. Bukankah orang yang punya pengharapan sedemikian besar ketika kenyataan yang dihadapi bertentangan akan lebih besar kekecewaannya dibandingkan orang yang tidak berharap apa-apa?

Jika kita menghayati pengharapan dengan benar maka pergumulan dan perjuangan yang dijalani dapat memberikan makna dan tidak perlu dikuasai perasaan kecewa dengan keluh-kesah. Untuk itu kita perlu menyadari bahwa pengharapan dalam Tuhan membutuhkan hati yang murni untuk mencari kehendak Tuhan. Bisa jadi pengharapan kita sesungguhnya bukan pengharapan dalam Tuhan tetapi pengharapan yang intinya adalah keinginan diri atau bahkan ambisi.

Akan ada perbedaan bagaimana menghayati pengharapan, saat kenyataan yang dihadapi demikian berat dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Dalam hati yang mencari kehendak Tuhan, kita akan dimampukan memaknai kenyataan hidup sebagai sebuah proses pemurnian dan menjalaninya dengan sukacita. Tapi bagi yang pengharapannya berdasarkan keinginan diri akan kesulitan merasakan damai sejahtera apalagi sukacita. Maka dalam Minggu Gaudete, Minggu sukacita ini mari kita hayati pemurnian hati kita dari ambisi-ambisi diri. Bahkan dengan memurnikan hati kita dapat dipakai menjadi saksi sehingga hidup kita lebih bermakna.

Minggu Ketiga Adven adalah kesempatan khusus untuk mengidentifikasi peran diri kita, setiap orang beriman yang dipanggil oleh Allah. Seperti Yohanes, Allah mengutus kita untuk berperan dengan kemurnian hati sebagai saksi bagi Yesus Kristus. Itulah pengharapan di dalam Tuhan yang memampukan kita menghadapi pergumulan sebagai proses memurnikan hati menyambut pengharapan. (YABS)

Other Sermons
Recent terms
  • His & Hers

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla convallis egestas rhoncus. Donec facilisis fermentum sem, ac viverra ante luctus vel. Donec vel mauris quam.…

  • Jesus - Changes Everything

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla convallis egestas rhoncus. Donec facilisis fermentum sem, ac viverra ante luctus vel. Donec vel mauris quam.…

  • Pneuma - Life in the spirit

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla convallis egestas rhoncus. Donec facilisis fermentum sem, ac viverra ante luctus vel. Donec vel mauris quam.…

  • Soul Detox

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla convallis egestas rhoncus. Donec facilisis fermentum sem, ac viverra ante luctus vel. Donec vel mauris quam.…

No events to display.
No events to display.