Menyadari akan kelemahan dan kekurangan sebagai manusia adalah
sesuatu yang penting. Sekalipun manusia diberikan keluasan seluas-luasnya
untuk berpikir dan bertindak, namun semestinya kita tetap sadar, dan dalam
kesadaran itu sepenuhnya menuntut bahwa kita sangat membutuhkan Tuhan dan hanya
kepada Tuhanlah sikap ketertundukan kita itu dinyatakan.
Kisah dalam Alkitab sebagaimana yang kita baca pada Minggu Pra Paskah pertama
ini mengingatkan kita tentang pergulatan manusia di tengah aneka godaan. Dengan
kehendak bebasnya manusia menjatuhkan diri ke dalam dosa. Kehendak bebas yang
mestinya menjadi sarana setiap orang hidup dalam kehendak Allah dirusak oleh keinginan
mengikut kehendak sendiri. Pada Minggu Pra Paskah pertama ini kita juga belajar dari
Yesus. Ia berhadapan dengan pencobaan. Karena Ia mengikut kehendak Bapa secara
penuh, pencobaan lalu dari pada-Nya.
Melalui pemberitaan firman pada hari ini, umat diajak untuk menghayati hidup
berimannya pada Allah. Tema “Kesetiaan yang Memulihkan” mengingatkan kita bahwa
kesetiaan merupakan sebuah sebuah tindakan untuk tetap berpegang pada kasih setia
Allah dan perjanjian-Nya. Kemenangan Tuhan Yesus atas pencobaan karena Ia setia pada
Bapa. Sebagai pengikut Tuhan Yesus kita diingatkan untuk meneladan Dia yang setia
pada kehendak Bapa. Semoga kita dimampukan untuk bertekun dan setia di tengah
aneka godaan dalam hidup sehari-hari.