Minggu Adven pertama yang dirayakan hari ini sekaligus merupakan tahun baru liturgi. Tahun baru liturgi ini juga ditandai dengan peralihan dari tahun liturgi C menjadi tahun liturgi A yang berfokus dalam Injil Matius. Dalam Injil Matius kita akan menemukan pribadi Yesus yang membawa kehadiran Kerajaan Allah melalui segala pengajaran dan tindakan-Nya.
Pada Minggu Adven pertama kita menghayati pengharapan untuk menanti kedatangan Tuhan Yesus Kembali. Di sini kita akan merenungkan bagian dari ajaran Yesus mengenai Kerajaan Allah yang mengajak pendengar untuk berjaga-jaga menanti kedatangan Anak Manusia. Kedatangan Anak Manusia itu tidak terduga dan tidak diketahui kapan waktunya. Supaya kita siap menyambut kedatangan-Nya, Yesus mengajarkan sikap berjaga-jaga dan siap sedia dalam setiap aktivitas setiap hari. Sikap itu ditunjukkan melalui ketaatan pada Tuhan dan hidup dalam pembaharuan batin untuk mengalami kemanusiaan baru sebagaimana diajarkan Sang Anak Manusia yang akan datang kembali.
Sejalan dengan yang diajarkan Yesus, Yesaya mengajak hidup dalam pertobatan dengan berjalan dalam Terang Tuhan. Demikian juga dengan Rasul Paulus yang mengajak umat Allah agar hidup terjaga dengan cara menanggalkan perbuatan kegelapan dan mengenakan Kristus. Adven berarti kedatangan. Merayakan Minggu Adven ini berarti menanti kedatangan Tuhan. Kita menghayati bahwa saat ini kita menanti kedatangan Masa Natal tetapi juga menanti kedatangan-Nya kembali. Menanti kedatangan-Nya tidak perlu dilakukan dengan memisahkan diri dari kehidupan sesehari. Justru dalam aktivitas sesehari itulah kita menunjukkan kehidupan yang berjaga dan terjaga. Kehidupan sesehari menjadi tempat dan kesempatan kita mengalami pembaharuan batin, hidup dalam ketaatan dan memperjuangkan kehidupan yang menanggalkan perbuatan kegelapan serta mengenakan Kristus.