Minggu, 23 Juni 2024

Iman dan Ketakutan
Ayub 38: 1–11; Mazmur 107: 1–3, 23–32; 2 Korintus 6: 1–13; Markus 4: 35–41

Manusia tidak pernah lepas dari ketakutan. Bahkan, sering kali yang melandasi perkataan, tindakan, dan keputusan manusia adalah ketakutan. Misalnya, keluarga yang memilih untuk menghabiskan liburan di rumah saja karena takut nanti uangnya habis dan mereka tidak sanggup memenuhi kebutuhan lainnya. Ada juga orang tua yang bertengkar dengan anak remajanya soal jam pulang malam. Si anak khawatir kehilangan teman, takut tidak up to date dengan pergaulan seusianya, sementara itu orang tuanya takut dan khawatir dengan berbagai hal yang mungkin dapat mencelakakan anaknya. Ada juga ketakutan-ketakutan sederhana, seperti seorang anak yang takut kecoak atau takut gelap. Namun, apakah ketakutan dan kekhawatiran ini menunjukkan ketidakpercayaan atau kekurangberimanan seseorang?

Ketakutan adalah bagian dari proses beriman. Bukan berarti bahwa dengan beriman, ketakutan akan lenyap seketika. Beriman berarti menghadapi ketakutan itu dengan percaya kepada Allah yang terus memelihara kehidupan dan memberikan kekuatan untuk melewati ketakutan dan kekhawatiran. Memang kadang kala ketakutan dan kekhawatiran dapat menguasai kehidupan seseorang, melemahkan iman, sehingga timbul keragu-raguan, bahkan gugatan-gugatan kepada Allah. Sebaliknya, ketakutan dan kekhawatiran yang dihadapi dengan iman membawa manusia kepada pengharapan, penyerahan diri, bahkan kekaguman dan ketakjuban akan kuasa Allah. Teks Injil Minggu ini berkisah tentang Yesus yang menegur muridmurid- Nya karena mereka takut dan tidak percaya saat badai topan melanda perahu mereka. Teguran Yesus ini sekilas menunjukkan bahwa

ketakutan adalah lawan dari iman. Namun, penggalian teks Injil Minggu ini ingin melihat proses beriman yang tidak luput dari ketakutan dan kekhawatiran. Dengan pengayaan dari teks bacaan pertama, kita juga akan belajar memahami bahwa Allah memelihara ciptaan-Nya dalam segala keadaan, serta untuk percaya pada penyertaan Allah dalam menghadapi ketakutan dan kekhawatiran, sehingga ketakutan itu dapat bertransformasi menjadi kekaguman dan penghormatan kepada Allah. (TWN)

gkibintama
gkibintama
No events to display.
No events to display.