Minggu, 31 Desember 2023

Melihat Pengharapan Intergenerasi
Yesaya 61: 10–62: 3; Mazmur 148; Galatia 4: 4–7; Lukas 2:22-40

Di tengah kehidupan yang bergejolak oleh arus perkembangan teknologi juga dalam gejolak politik yang memanas, ada keragu-raguan bagaimana masa depan akan tetap terjaga dalam damai. Natal adalah kehadiran Sang Juruselamat yang berdampak bagi masa depan dunia. Salah satu dampaknya adalah orang melihat pengharapan yang tidak hanya sebatas untuk masa kini namun juga bagi generasi selanjutnya.

Refleksi Firman pada hari ini diarahkan pada nilai-nilai yang perlu dihidupi dan dijaga dimulai dari keluarga dalam menghadapi gejolak kehidupan secara umum. Natal adalah hari kelahiran Yesus Sang Juruselamat. Natal bukan sekadar peristiwa sejarah atau dogma bahwa Juruselamat hadir bagi dunia. Natal membawa dampak nyata, sukacita dan pengharapan bagi keluarga. Natal perlu dihayati sebagai pengharapan yang penting bagi generasi ke generasi berikutnya. Maka Natal selayaknya menjadi kesempatan istimewa bersama dengan keluarga, mensyukuri kasih Tuhan dari generasi ke generasi. Hal ini mengingatkan orangtua untuk bersiap menjadi teladan untuk mewariskan nilai keindahan hidup dalam iman.

Pengharapan dalam Tuhan menghadirkan damai, sekalipun yang diharapkan belum terwujud. Natal menghadirkan pengharapan yang terus terpelihara dari generasi ke generasi. Sedangkan dunia bergumul dengan berbagai pengaruh kekuasaan yang saling bertarung. Hal ini dapat mengikis pengharapan di dalam Tuhan.

Dalam penghayatan Natal, kita diingatkan untuk menjaga nilai kebenaran dalam kualitas khusus yaitu ketekunan dan ketaatan dalam iman. Ini menjadi warisan yang berharga bagi kehidupan bersama, dengan realitas yang berbeda, bahkan dengan alam semesta. Pengharapan tumbuh dari ketekunan dalam iman yang yang terpelihara, dimulai dari keluarga dalam peristiwa atau kesempatan yang sederhana. (WD)

gkibintama
gkibintama
No events to display.
No events to display.